Selasa, 14 Februari 2012

BAGIAN IV : TANGGA

Tangga adalah jalur yang bergerigi (mempunyai trap-trap) yang menghubungkan satu lantai dengan lantai diatasnya, sehingga berfungsi sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai tingkat. Letak tangga harus dibuat agar mudah dilihat dan dicari oleh orang yang akan menggunakannya. Ruang tangga sebaiknya terpisah dengan ruang lain, agar orang yang naik turun tangga tidak mengganggu aktifitas penghuni yang lain. Apabila tangga dimaksudkan juga sebagai jalan darurat, sebaiknya direncanakan dekat dengan pintu keluar, agar bila terjadi bencana (kebakaran, gempa) penghuni di lantai atas dapat turun langsung ke luar menuju ke halaman.
BAGIAN DARI TANGGA :
-       Pondasi tangga
Sebagai dasar tumpuan (landasan) agar tangga tidak mengalami penurunan, pergeseran, maka di bagian pangkal tangga bawah harus diberi pondasi. Pondasi tangga dapat berupa pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi kedua bahan. Pada lantai tingkat, di bawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku plat, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar.
-       Ibu tangga
Ibu tangga merupakan bagian konstruksi pokok yang berfungsi mendukung anak tangga. Ibu tangga dapat merupakan konstruksi yang menjadi satu dengan rangka bangunannya, tapi boleh juga dibuat terpisah, tergantung cara mana yang dianggap paling menguntungkan.
-       Anak tangga
Anak tangga adalah bagian dari tangga yang berfungsi untuk bertumpunya telapak kaki. Anak tangga dipasang secara teratur, agar enak dan aman dilalui, bentuk dan lebar serta selisih tinggi masing-masing anak tangga harus dibuat sama. Anak tangga dapat dibuat secara menerus bersambungan dari bawah sampai atas. Bila menghendaki variasi bentuk lain, anak tangga dapat juga dibuat secara terpisah dengan bentuk sesuai selera.
-       Pagar tangga
Pagar tangga adalah pelindung di samping sisi tangga untuk melindungi agar orang tidak terpelosok jatuh. Pada sisi tangga yang berbatasan langsung dengan tembok tidak perlu dipasang pagar tangga, tapi di sisi lain yang bebas harus diberi pagar.
-       Pegangan tangga
Pegangan tangga adalah batang yang dipasang sepanjang anak tangga untuk bertumpunya tangan, agar orang yang naik turun tangga merasa lebih aman. Pegangan tangga dipasang bertumpu pada tiang-tiang pagar tangga. Untuk menahan dorongan orang pada pegangan tangga, maka tiang-tiang ini harus ditanam kuat pada anak tangga atau ibu tangga, agar tidak mudah roboh ke samping. Tinggi pegangan tangga dibuat 80cm diukur dari permukaan anak tangga.
-       Bordes
Bordes adalah plat datar diantara anak-anak tangga, berguna sebagai tempat untuk memberi kesempatan orang yang naik tangga beristirahat sejenak. Bordes dipasang pada tangga lurus yang terlalu panjang atau pada sudut sebagai tempat peralihan arah tangga yang berbelok. Bordes dapat dibuat lebih dari satu, apabila arah beloknya tangga lebih dari dua kali. Lebar bordes untuk bangunan rumah tinggal cukup dibuat 80-100cm, untuk bangunan umum dibuat lebar 120-200cm.

HITUNGAN TANGGA :
Untuk membuat tangga tidak dapat asal jadi saja, atau dibuat sesuai selera tanpa memperhatikan segi-segi teknisnya. Tangga harus dibuat sedemikian, sehingga memberi kemudahan, kenikmatan dan rasa aman bagi orang yang melaluinya. Untuk ini perlu diberikan beberapa syarat dan hitungan dalam merencanakan tangga.
-       Lebar anak tangga
Untuk rumah tinggal, lebar anak tangga dapat dibuat 80cm, untuk bangunan umum 120-200cm. Lebar anak tangga dapat ditentukan juga berdasarkan orang yang diperkirakan akan berdiri berjajar pada satu anak tangga atau jumlah orang yang berpapasan disatu anak tangga.
Untuk satu orang    : lebar diambil 60-80cm
Untuk dua orang    : lebar diambil 2x60cm = 120cm
Untuk tiga orang    : lebar diambil 3x60cm = 180cm
Ukuran lebar ini adalah ukuran bersih, jadi lebar ruang tangga yang dibutuhkan masih harus ditambah tebal pagar tangganya. Pada sisi yang berbatasan dengan dinding ditambah dengan tempat untuk pegangan tangga.
-       Lebar dan tinggi anak tangga
Untuk memberi kenyamanan dan membuat bentuk yang serasi, semua anak tangga harus dibuat dengan bentuk dan ukuran yang seragam.
Ukuran lebar dan tinggi anak tangga ditentukan dengan rumus :

2t + l   = 60 - 65cm

t = tinggi anak tangga (tinggi tanjakan = “Optrede”)
l = lebar anak tangga (lebar pijakan = “Antrede”)
Rumus tersebut didasarkan pada : satu langkah arah datar antara 60 – 65cm
Ukuran lebar dan tinggi anak tangga akan sangat menentukan kenyamanan, sehingga orang yang naik tidak cepat lelah dan orang yang turun tidak mudah tergelincir.
Umumnya diambil ukuran :
tinggi tanjakan        : 16-20cm, agar masih terasa mudah didaki
lebar pijakan           : 26-30cm, agar seluruh telapak kaki/sepatu dapat berpijak penuh.
Contoh Hitungan :
Misal selisih tinggi lantai = 320cm
Dicoba        : t = 16cm
                     l = 26cm
Masukkan rumus :
2t + l = 2.16 + 26 = 58 < 60, tangga terlalu landai, melelahkan.
Dicoba        : t = 20cm
                     l = 28cm
Masukkan rumus :
2t + l = 2.20 + 28 = 68 > 65, tangga terlalu curam, cepat melelahkan.
Dicoba        : t = 18cm
                     l = 28cm
Masukkan rumus :
2t + l = 2.18 + 28 = 64, boleh dipakai.

Jumlah anak tangga = (selisih tinggi lantai / t)  - 1
                                    = 320 / 18 – 1 = 17,778 – 1 = 16,778 buah ~ 17 buah

-       Konstruksi tangga
Selain harus dibuat indah dan enak, tangga juga harus mempunyai konstruksi yang kuat dan stabil. Tangga merupakan jalan penghubung ke lantai tingkat, jadi kerusakan pada tangga berarti menutup jalan ke atas, hal ini jelas akan mengganggu aktifitas penghuni di lantai atas.
Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, 1983, beban pada tangga diambil lebih besar daripada beban pada lantai tingkat, hal ini dapat dimaklumi, karena orang berdesak-desak lebih banyak pada saat naik dan turun tangga.
Untuk bangunan rumah tinggal diambil                 : 250 kg/m2
Untuk bangunan umum diambil                             : 300 kg/m2
Konstruksi tangga dapat menjadi satu dengan rangka bangunannya, hanya kerugiannya bila terjadi penurunan pada bangunan akan menyebabkan perubahan sudut kemiringan tangga. Bila konstruksi tangga dibuat terpisah secara struktural dengan rangka bangunannya, dapat dibuatkan pondasi sendiri, rangka tangga tidak menempel pada dinding, tapi diberi sela + 5cm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar