Selasa, 14 Februari 2012

BAGIAN V : ATAP

Fungsi atap adalah untuk melindungi bangunan beserta isinya dari pengaruh panas dan hujan. Bentuk dan bahan atap harus serasi dengan rangka bangunannya, agar dapat menambah indah dan anggun serta menambah nilai dari harga bangunannya. Bentuk atap untuk bangunan bertingkat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : atap datar & atas sudut.

ATAP DATAR :
Atap datar umumnya dibuat dari beton bertulang kedap air, yaitu dibuat dari campuran 1semen : 1,5 pasir : 2,5 kerikil + air, diberi tulangan rangkap atas bawah. Tulangan atas berfungsi sebagai tulangan susut untuk mencegah retak-retak pada permukaan beton akibat terkena panas matahari, sedang tulangan bawah berfungsi sebagai tulangan konstruksi untuk menahan lenturan. Tulangan atas bawah masing-masing dipasang bersilang, diameter tulangan susut minimum 6mm dan diameter tulangan konstruksi minimum 8mm. Plat atap harus dibuat dengan tebal minimum 7cm atau lebih.
Untuk mencegah retak-retak pada bidang permukaan dan juga untuk mencegah korosi betonnya, dapat diberikan lapis pelindung pada seluruh permukaan atap. Lapis pelindung ini dapat berupa :
-         Plesteran keras 1semen : 2pasir, yang dibuat kasar agar tidak licin
-        Agar indah, dapat ditutup tegel/keramik
-        Cairan pekat seperti water proofing dengan diberi tebaran pasir
Keuntungan atap beton :
-       Diatasnya dapat dipakai untuk ruangan serba guna, seperti gudang, jemuran, bak air.
-       Konstruksi atap yang menjadi satu dengan rangka portalnya, menambah sifat kaku dari bangunan,
     sehingga lebih tahan terhadap gaya horisontal, oleh angin atau gempa.
-      Karena tahan api, maka dapat mencegah menjalarnya api yang datang dari arah atas kedalam
     ruangan dibawahnya.

ATAP SUDUT :
Atap sudut atau atap bersudut adalah suatu bentuk atap yang mempunyai kemiringan, sehingga membentuk suatu sudut dengan rangka bangunannya. Ditinjau dari besarnya sudut kemiringan, atap sudut dapat dibagi menjadi dua, yaitu : atap landai dan atap runcing.
Atap landai dapat menggunakan penutup atap dengan lembaran-lembaran besar, seperti seng gelombang atau asbes. Untuk membentuk sudut kemiringan atap, dapat dibuat konstruksi rangka batang (kuda-kuda) dari kayu atau baja. Karena landai, maka tekanan angin yang diterima hanya kecil saja, hal ini akan menguntungkan terhadap kestabilan konstruksi.
Atap runcing dapat memberi kesan megah dan anggun terhadap bangunannya. Pembuatan rangka atap membutuhkan batang lebih banyak dan luas, bidang atapnya juga lebih besar dibandingkan atap landai, jadi harga per satuan luas atap menjadi lebih mahal juga. Pengaruh tekanan angin pada bidang atap dan pengaruh gaya gempa terasa lebih besar, maka ukuran konstruksi pada rangka bangunannya harus juga diperhitungkan adanya momen guling oleh angin dan atau gempa.
Makin tinggi tempat dari muka tanah, makin besar pula tekanan anginnya, maka untuk mencegah agar atap tidak terbang dihembus angin, dalam memasang kuda-kudanya tidak boleh hanya diletakkan begitu saja, tapi harus diangker kuat atau dibegel pada kolom pendukungnya.

2 komentar: