Selasa, 14 Februari 2012

BAGIAN I : PONDASI (Sub Structure)


Pondasi sering disebut struktur bangunan bagian bawah (sub structure) terletak paling bawah dari bangunan yang berfungsi mendukung seluruh beban bangunan dan meneruskan ke tanah dibawahnya. Mengingat letaknya yang didalam tanah tertutup oleh lapisan tegel maupun tanah halaman, maka pondasi harus dibuat kuat, aman, stabil, awet dan mampu mendukung beban bangunan, karena kerusakan pada pondasi akan sangat sulit untuk memperbaikinya.
Kerusakan pondasi akan selalu diikuti oleh kerusakan-kerusakan pada bangunan bagian atasnya. Misalnya pondasi pecah atau mengalami penurunan, maka dibangun bagian atas akan tampak kerusakan yang berupa :
-    Dinding retak-retak dan miring
-    Lantai bergelombang dan pecah-pecah
-    Kedudukan kusen pintu/jendela bergeser, menyebabkan daun pintu/daun jendela sulit dibuka
-    Sudut kemiringan tangga berubah 
-    Penurunan bangunan, atap bangunan, bahkan mungkin menyebabkan keruntuhan 
    seluruh bangunan.
Pondasi dapat dibuat dengan berbagai macam cara dan bentuk, yang semuanya dipengaruhi oleh :
-    Berat bangunan yang harus didukung
-    Jenis tanah dan daya dukungnya
-    Bahan bangunan untuk pondasi yang tersedia/mudah didapat
-    Alat kerja dan tenaga kerja yang ada
-    Lokasi dan situasi proyek tempat pekerjaan
-    Pertimbangan biaya

Untuk dapat menentukan jenis pondasi yang ”ideal” dalam arti murah, mudah dan kuat, perlu dilakukan penyelidikan tanah (soil invetigation). Hasil penyelidikan tanah ini untuk mengetahui :
-    Jenis dan kekuatan tanah serta kedalamannya
-    Kedalaman dari muka air tanah
-    Memperkirakan penurunan (settlement) dikemudian hari
-    Memperkirakan beban maximum yang diijinkan dan menentukan jenis pondasinya
(Catatan : menurut peraturan IMB, untuk bangunan bertingkat tiga atau lebih, harus dilakukan penyelidikan tanah untuk rekomendasi hitungan struktur atasnya).

Dalam merencakan pondasi ada 2 hal penting yang perlu selalu diingat, yaitu ; bahwa kekuatan pondasi didasarkan pada kekuatan bahan pondasinya sendiri dan kekuatan tanah dibawahnya. Bahan pondasi harus mempunyai kekuatan penuh dan tidak akan rusak oleh beban bangunan, hal ini dapat dilakukan analisa hitungan berdasarkan tegangan ijin bahan. Kekuatan tanah di bawah pondasi harus mampu mendukung beban pondasi dan beban bangunan diatasnya tanpa adanya penurunan, hal ini dapat direncanakan dengan membuat ukuran pondasi sedemikian besar berdasarkan rekomendasi penyelidikan tanah, sehingga tegangan ijin tanah tidak dilampaui.
Hal-hal yang sering dapat mengakibatkan kerusakan pada pondasi adalah :
-    Adanya perubahan fungsi gedung, sehingga terjadi pembebanan yang melebihi kapasitas pondasi
-    Terjadinya bencana alam, seperti : gempa bumi, banjir, tanah longsor
-    Kerusakan struktur tanah akibat adanya pembangunan gedung yang lebih berat didekatnya
-    Adanya faktor ketidakpastian dan jenis tanah yang tidak seragam, mengakibatkan terjadinya salah taksir dalam perencanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar