Pondasi sering disebut struktur bangunan bagian bawah (sub
structure) terletak paling bawah dari bangunan yang berfungsi mendukung seluruh
beban bangunan dan meneruskan ke tanah dibawahnya. Mengingat letaknya yang
didalam tanah tertutup oleh lapisan tegel maupun tanah halaman, maka pondasi
harus dibuat kuat, aman, stabil, awet dan mampu mendukung beban bangunan,
karena kerusakan pada pondasi akan sangat sulit untuk memperbaikinya.
Kerusakan pondasi akan selalu diikuti oleh
kerusakan-kerusakan pada bangunan bagian atasnya. Misalnya pondasi pecah atau
mengalami penurunan, maka dibangun bagian atas akan tampak kerusakan yang
berupa :
- Dinding retak-retak dan miring
- Lantai bergelombang dan pecah-pecah
- Kedudukan kusen pintu/jendela bergeser,
menyebabkan daun pintu/daun jendela sulit dibuka
- Sudut kemiringan tangga berubah
- Penurunan bangunan, atap bangunan, bahkan
mungkin menyebabkan keruntuhan
Pondasi dapat dibuat dengan berbagai macam cara
dan bentuk, yang semuanya dipengaruhi oleh :
- Berat bangunan yang harus didukung
- Jenis tanah dan daya dukungnya
- Bahan bangunan untuk pondasi yang
tersedia/mudah didapat
- Alat kerja dan tenaga kerja yang ada
- Lokasi dan situasi proyek tempat pekerjaan
- Pertimbangan biaya
Untuk dapat menentukan jenis pondasi yang ”ideal”
dalam arti murah, mudah dan kuat, perlu dilakukan penyelidikan tanah (soil
invetigation). Hasil penyelidikan tanah ini untuk mengetahui :
- Jenis dan kekuatan tanah serta
kedalamannya
- Kedalaman dari muka air tanah
- Memperkirakan penurunan (settlement)
dikemudian hari
- Memperkirakan beban maximum yang diijinkan
dan menentukan jenis pondasinya
(Catatan
: menurut peraturan IMB, untuk bangunan bertingkat tiga atau lebih, harus
dilakukan penyelidikan tanah untuk rekomendasi hitungan struktur atasnya).
Dalam merencakan pondasi ada 2 hal penting yang
perlu selalu diingat, yaitu ; bahwa kekuatan pondasi didasarkan pada kekuatan
bahan pondasinya sendiri dan kekuatan tanah dibawahnya. Bahan pondasi harus
mempunyai kekuatan penuh dan tidak akan rusak oleh beban bangunan, hal ini
dapat dilakukan analisa hitungan berdasarkan tegangan ijin bahan. Kekuatan
tanah di bawah pondasi harus mampu mendukung beban pondasi dan beban bangunan
diatasnya tanpa adanya penurunan, hal ini dapat direncanakan dengan membuat
ukuran pondasi sedemikian besar berdasarkan rekomendasi penyelidikan tanah,
sehingga tegangan ijin tanah tidak dilampaui.
Hal-hal yang sering dapat mengakibatkan kerusakan
pada pondasi adalah :
- Adanya perubahan fungsi gedung, sehingga
terjadi pembebanan yang melebihi kapasitas pondasi
- Terjadinya bencana alam, seperti : gempa
bumi, banjir, tanah longsor
- Kerusakan struktur tanah akibat adanya
pembangunan gedung yang lebih berat didekatnya
- Adanya faktor ketidakpastian dan jenis
tanah yang tidak seragam, mengakibatkan terjadinya salah taksir dalam
perencanaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar