Yang dimaksud plat lantai adalah lantai yang tidak
terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini
didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Fungsi plat lantai adalah :
1. Memisahkan ruang bawah dan ruang atas
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada
ruang bawah
4. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang
bawah
Plat lantai harus direncanakan : kaku, rata, lurus
dan waterpas (mempunyai ketinggian yang sama dan tidak miring), agar terasa
mantap dan enak untuk berpijak kaki. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau
jarak antara balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari plat lantai.
Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban
tetap saja (penghuni, perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja
secara tetap dalam waktu lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin,
getaran, tidak diperhitungkan.
Bahan untuk plat lantai dapat dibuat dari :
1. Kayu
2. Beton dan
3. Baja.
Plat lantai dari baja umumnya hanya untuk bangunan
gedung, bengkel atau bangunan khusus yang dapat dipesan jadi dari suatu
perusahaan baja atau bengkel besi, tidak dibicarakan dalam posting ini.
1. Plat
Lantai Kayu
Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian
papan kayu yang disatukan menjadi kesatuan yang kuat, sehingga membentuk bidang
injak yang luas. Ukuran lebar papan umumnya 20-30cm. Tebal papan dapat dipilih
ukuran 2-3cm, dengan jarak balok-balok pendukung antara 60-80cm. Ukuran balok
berkisar antara 8/12, 8/14, 10/14, untuk bentangan 3-3,5m. Balok-balok kayu ini
dapat diletakkan diatas pasangan bata 1 batu atau ditopang oleh balok beton.
Beberapa keuntungan dan kerugian plat lantai dari
kayu :
Keuntungannya :
-
Harganya
relatif murah, berarti biaya bangunan rendah
-
Mudah
dikerjakan, berarti pekerjaan lebih cepat selesai
-
Beratnya
ringan, berarti menghemat ukuran pondasi
Kerugiannya :
-
Hanya boleh
untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan
-
Bukan peredam
suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni atas dapat
mengganggu penghuni di lantai bawahnya
-
Sifat bahan
rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas
-
Mudah
terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur diatasnya
-
Dapat dimakan
bubuk/serangga, berarti keawetan bahan terbatas
-
Mudah rusak
oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan), jadi hanya cocok
untuk bangunan yang terlindung
2. Plat
Lantai Beton
Plat lantai beton bertulang umumnya dicor
ditempat, bersama-sama balok penumpu dan kolom pendukungnya. Dengan demikian
akan diperoleh hubungan yang kuat yang menjadi satu kesatuan, hubungan ini
disebut jepit-jepit. Pada plat lantai beton dipasang tulangan baja pada kedua
arah, tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan lenturan. Untuk
mendapatkan hubungan jepit-jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat
pada tulangan balok penumpu.
Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton
bertulang harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam buku SNI Beton 1991.
Beberapa persyaratan tersebut antara lain :
-
Plat lantai
harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk plat atap
sekurang-kurangnya 7cm;
-
Harus diberi
tulangan silang dengan diameter minimum
8mm dari baja lunak atau baja sedang;
-
Pada plat
lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas
bawah;
-
Jarak
tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari 20cm
atau dua kali tebal plat, dipilih yang terkecil;
-
Semua
tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm, untuk
melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran;
-
Bahan beton
untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:2psr:3kr + air, bila untuk lapis kedap air dibuat dari
campuran 1pc:1,5psr:2,5kr + air secukupnya.
Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan antara
lain :
-
Mampu
mendukung beban besar
-
Merupakan
isolasi suara yang baik
-
Tidak dapat
terbakar dan dapat lapis kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc
-
Dapat
dipasang tegel untuk keindahan lantai
-
Merupakan
bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum panjang.
Untuk menghindari lenturan yang besar,
maka bentangan plat lantai jangan dibuat terlalu lebar, untuk ini dapat diberi
balok-balok sebagai tumpuan yang juga berfungsi menambah kekakuan plat.
Bentangan plat yang besar juga akan menyebabkan plat menjadi terlalu tebal dan
jumlah tulangan yang dibutuhkan akan menjadi lebih banyak, berarti berat
bangunan akan menjadi besar dan harga persatuan luas akan menjadi mahal.
Elemen-elemen pembebanan untuk plat
lantai :
Beban hidup (untuk rumah tinggal) = 0,200 t/m2
Beban hidup (untuk bangunan umum) = 0,250 t/m2
Pasir urug dibawah tegel tiap cm tebal = 0,018 t/m2
Berat tegel+perekat =
0,120 t/m2
Berat plafon+penggantung =
0,020 t/m2
Berat dinding pasangan bata tebal ½
batu = 0,250 t/m2
pas
Berat jenis beton =
2,4 t/m3
(elemen pembebanan selengkapnya dapat
dilihat pada buku : Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1983)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar